Surat dari CEO Starbucks: Menegaskan apa yang kami perjuangkan

“Kami adalah perusahaan dengan Misi dan Janji yang berlandaskan pada kemanusiaan dan memberi dengan tulus. Kami tidak suka kebencian. Kami sangat menolak kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah. Nilai-nilai kami memberikan kinerja melalui kacamata kemanusiaan. Kami memperjuangkan keberanian, rasa memiliki, dan kegembiraan – dengan kerajinan yang membuahkan hasil yang kami berikan. Dan kami mengejar tujuan ambisius untuk partner dan pemangku kepentingan kami dengan niat, transparansi, dan akuntabilitas.” Laxman Narasimhan, CEO Starbucks.


Partner Starbucks, Pelanggan dan Stakeholders,

Starbucks selalu menjadi perusahaan yang berakar pada kemanusiaan. COVID-19 memberikan tantangan kepada kita, sama seperti tantangan yang dihadapi banyak perusahaan. Kami melakukan yang terbaik dan menjaga besaran penghasilan dan tunjangan tetap tersedia bagi partner kami selama gerai kami tidak beroperasi. Namun, kami belum sepenuhnya siap menghadapi dampak besar yang akan terjadi. Dunia berubah, dan kami tidak berubah cukup cepat, namun kami belajar dari pengalaman ini, dan kami mengatur ulang jalur kami.

Pembelajaran ini membuat kami melakukan investasi besar pada partner dan gerai kami, serta strategi untuk melakukan inovasi kembali. Berdasarkan kesuksesan tahun transformasi, kami memperluas strategi masa depan kami menjadi “Triple Shot Reinvention – with Two Pumps, yang kami luncurkan pada awal November. Dan kami melipatgandakan jumlah partner kami.

Menghidupkan kembali budaya partner kami adalah landasan bagi strategi masa depan ini – dan strategi ini akan saya pimpin secara pribadi, bersama dengan Dewan Direksi kami – dengan diawasi oleh Environmental, Partner and Community Impact Committee baru yang kami bentuk.

Awal tahun ini, kami meluncurkan Misi dan Janji kami. Misi dan Janji ini merayakan masa lalu kami dan evolusi perusahaan menuju masa depan.

Misi kami memberikan partner hak pilihan, karena setiap tindakan mengarah pada tujuan yang lebih tinggi: Dengan setiap cangkir, setiap percakapan, dan dengan setiap komunitas, kami memupuk kemungkinan yang tak terbatas dalam hubungan antarmanusia.

Janji kami membingkai perusahaan kami sebaik mungkin untuk setiap stakeholders. Hal ini terwujud dalam tindakan kami dan tindakan ratusan ribu partner di seluruh dunia. Bagi partner kami, jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Bagi pelanggan kami, kami meningkatkan kehidupan sehari-hari. Bagi petani, kami menjamin masa depan kopi untuk semua. Bagi komunitas, kami berkontribusi secara positif. Untuk lingkungan, semampu kami, kami akan memberi lebih dari yang kami terima. Dan hal ini menghasilkan janji kami kepada shareholders atau pemegang saham: memberikan keuntungan jangka panjang yang bertahan lama.

Tindakan di balik Janji-Janji ini menunjukkan bahwa memberi adalah inti dari diri kami. Kami selalu berusaha untuk menjadi perusahaan yang berbeda, namun kami menyadari bahwa kami beroperasi di dunia yang berbeda.

Narasi dibentuk oleh suara-suara eksternal yang tidak terhubung dengan merek — dan selanjutnya diperkuat oleh suara-suara lain. Sebagai perusahaan yang memberi dengan tulus, kami membela kemanusiaan. Kami mendukung hubungan antarmanusia. Kami sangat membenci kebencian, kekerasan dan serangan terhadap orang yang tidak bersalah. Di manapun dan kapanpun.

Dalam masa yang dinamis dan penuh polarisasi ini, kami kini telah meluncurkan Nilai-nilai yang mendukung apa yang kami perjuangkan. Nilai-nilai kami memungkinkan kami memberikan kinerja melalui kacamata kemanusiaan.

Kami menghargai karya yang kami ciptakan. Kami menghargai hasil yang kami capai ketika kami menghadirkan fokus, integritas, dan dorongan untuk mencapai ambisi terbesar kami. Kami menghargai keberanian. Kami menghargai rasa memiliki. Dan kami menghargai kegembiraan.

Seperti yang terlihat pada masa COVID-19 dan setelahnya, kita tidak selalu melakukan hal yang benar. Meskipun memiliki skor keterlibatan karyawan tertinggi dan tingkat pengurangan karyawan terendah di industri restoran, serta tunjangan yang terdepan di industri, kami tahu bahwa beberapa partner kami masih merasa tidak puas. Mereka memilih untuk mengungkapkannya sesuai keinginan mereka — dan mereka berhak melakukannya. Kami percaya pada hubungan langsung dengan partner kami sebagai cara untuk mendengarkan, mengembangkan, dan menyampaikan merek dengan sebaik-baiknya. Kami juga mengakui hak partner kami untuk berorganisasi dan hak partner kami untuk melakukan perundingan bersama.

Baru-baru ini, chief partner officer kami, Sara Kelly, berkomunikasi dengan Workers United. Atas nama perusahaan kami, beliau menegaskan tujuan bersama dengan serikat pekerja untuk memajukan negosiasi. Kami telah meminta Workers United – atas nama partner kami yang diwakili – untuk bekerja sama dengan kami memecahkan kebuntuan dan menyetujui proses perundingan bersama dengan harapan mencapai kesepakatan pada tahun 2024.

Starbucks selalu menjadi perusahaan yang berbeda. Kami mengejar tujuan ambisius untuk partner dan pemangku kepentingan kami dengan niat, transparansi, dan akuntabilitas. Dengan ini, kami akan mengambil sejumlah langkah untuk memastikan akuntabilitas dengan melacak kemajuan terhadap peluang dan solusi dan akan terus memberi Anda informasi tentang kemajuan yang telah dicapai.

Saya sekarang mendapat kehormatan untuk memimpin perusahaan ini selama delapan bulan. Saya datang ke negara ini pada tahun 1991 sebagai seorang migran. Saya memahami apa artinya memiliki jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Saya datang ke Starbucks karena kami memiliki sejarah luar biasa dalam membangun jembatan menuju masa depan yang lebih baik bagi partner kami. Saat saya bekerja di gerai, dan saat saya mendengar cerita dari banyak partner, saya tahu kita bisa melakukan lebih banyak hal bersama-sama.

Inilah waktunya bagi kita semua untuk menyambut masa depan dan bekerja sama untuk mencapainya. Kebutuhan akan kemanusiaan dan hubungan antarmanusia sangat mendesak. Saat saya melihat melalui etalase gerai kami di berbagai belahan dunia tempat kami berada, terlihat jelas bahwa ada kebutuhan. Saya yakin bahwa, secara kolektif, kita dapat menemukan cara untuk membuka kemungkinan tak terbatas dalam hubungan antarmanusia.

Dengan hormat,

Laxman

chief executive officer, Starbucks Coffee Company